Visitor's amount

Menerbarkan Dakwah Salaf, Ahlussunnah Wal Jama'ah

Kamis, 22 Januari 2009

Jihad Syar'i

JIHAD SYAR’I

Jalan Menuju Kesyahidan


Hanya orang yang hatinya berpenyakit yang mengingkari agungnya jihad melawan orang kafir demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi. Hanya hati yang diserang hama kemunafikan yang tidak menginginkan mati syahid di jalan-Nya. Mati syahid adalah cita-cita setiap mukmin sejati. Jihad adalah salah satu jalan utamanya.

Namun, pada zaman yang segala sesuatu mulai tersamarkan, pada waktu garis pemisah antara halal dan haram sudah muali pudar, pada saat yang sunnah dan yang bid’ah sudah berselimut kabut tebal, jihad-syari’at yang agung itu-pun mengalami nasib serupa. Jihad mulai diliputi kerancuan. Demonstrasi di jalan-jalan untuk melawan kebijakan pemerintah adalah sebuah cara yang jelas salah dan keliru. Namun, kemudian ia dipaksakan menjadi bentuk jihad sehingga akhirnya muncul istilah “Demokrasi Islami”. Pengeboman dan penghancuran yang terkadang mengakibatkan hilangnya nyawa satu (atau beberapa) orang muslim-yang sangat terang keharamannya-akhirnya dianggap pula sebagai jihad suci dan mati dalam menjalankan aksi tersebut dinamakan mati syahid. Dan masih banyak bentuk-bentuk lainnya semisal itu.


Oleh sebab itu, harus ada yang bangkit untuk memisahkan antara jihad syar’i yang suci dengan perbuatan terorisme kotor yang dibungkus apik dan dilabeli jihad. Harus ada yang tampil untuk menunjukkan wajibnya dibedakan antara mati di jalan Allah-inilah syahid sejati-dengan yang mati di jalan selain jihad syar’i


Jihad adalah sebuah ibadah yang sangat agung. Apakah kemudian ada yang menyangka bahwa ibadah ini tanpa aturan? Tidak dan sekali lagi tidak, wahai saudaraku. Semua ada aturan dan syari’atnya, yang semuanya kembali kepada dua hal, ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Maka yang menjadi pertanyaan-yang harus direnungkan oleh semuanya-adalah apakah semua yang diklaim sebagai bentuk jihad itu sudah benar-benar sesuai dengan jihad yang ditutunkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam?


Renungkan dan pahamilah. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membimbing kita menuju jalan-Nya yang lurus dan menganugerahkan kepada kita kesyahidan yang sejati. (AH)



0 komentar:

Posting Komentar

 

Home | Blogging Tips | Blogspot HTML | Make Money | Payment | PTC Review

AHLUSSUNNAH © Template Design by Herro | Publisher : Templatemu